Tuesday, August 18, 2015

SOP PENATALAKSANAAN PNEUMONIA BALITA

SOP PENATALAKSANAAN PNEUMONIA BALITA


Lg-kbkediri (1)
 

UPTD. PuskesmasNgasem
Kabupaten Kediri
PENATALAKSANAAN PNEUMONIA BALITA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
No. Kode              :          
No.Revisi              :         
00
Tgl. MulaiBerlaku :

Halaman               :         
1dari 5

1.      TUJUAN
Sebagai acuan dalam penatalaksanaanpada pneumonia balita di UPTD Puskesmas Ngasem
2.      RUANG LINGKUP
Tindakan dimulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik, tindakan, sampai dengan pemberian resep obat pada pelanggan.
3.      KRITERIA PENCAPAIAN
Penanganan kasus pneumonia balita di UPTD Puskesmas Ngasem dapat terlaksana 100% sesuai prosedur penanganan pneumonia balita
4.      DEFINISI
Pneumonia adalah suatu peradangan paru yang disebab kan oleh mikroorganisme Mycobacterium pneumococcus.Pneumonia mempunyai tanda dan gejala yaitu batuk,kesukaran bernafas, sakit tenggorokan, pilek,sakit telinga dan demam, Anak yang menderita pneumonia kemampuan paru-paru untuk mengembang berkurang sehingga tubuh bereaksi dengan bernafas cepat agar tidak terjadi hipoksia (kekurangan oksigen).
5.      URAIAN UMUM
5.1       Mikro organism adalah makhluk hidup yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
5.2       Mycobacterium pneumococus adalah bakteri penyebab penyakit pneumonia
5.3       Peradangan merupakan respon terhadap cedera. Arti khususnya, peradangan adalah reaksi vascular yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari sirklasi darah kejaringan interstitiall pada daerah cedera atau nekrosis. Peradangan sebenarnya adalah gejala yang menguntungkan danpertahanan, hasilnya adalah netralisasi dan pembuangan agen-agen penyerang, penghancur jaringan nekrosis, dan pembentukan ke adaan yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan.
6.      PERALATAN
6.1       Alat
6.1.1      Stetoskop
6.1.2      Senter atau pen ligh
6.1.3      Respirasi rate time
6.2       Bahan
6.2.1      Sepasang sarungtangan
7.      ALUR PROSES
NO
INSTRUKSI KERJA
PETUGAS
1
Petugas menerima pelanggan dengan ramah
PERAWAT
2
Petugas melakukananamnesa :
2.1        Tanyakanberapaumuranak
2.2        Apakahanakbatukdansukarbernafas,berapa lama ?
2.3        Apakahanak 2 bulan - < 5 tahuntidakbisaminumataumenetek ?
2.4        Apakahbayi< 2 bulankurangbisaminumataumenetek ?
2.5        Apakahanakdemam? BerapaLama ?
Apakahanakkejang ?
PERAWAT
3
Petugas melakukananamnesa :
2.1   Tanyakanberapaumuranak
2.2        Apakahanakbatukdansukarbernafas,berapa lama ?
2.3        Apakahanak 2 bulan - < 5 tahuntidakbisaminumataumenetek ?
2.4        Apakahbayi< 2 bulankurangbisaminumataumenetek ?
2.5        Apakahanakdemam? BerapaLama ?
Apakahanakkejang ?
PERAWAT
4
Petugas melakukananamnesa :
2.1   Tanyakanberapaumuranak
2.2        Apakahanakbatukdansukarbernafas,berapa lama ?
2.3        Apakahanak 2 bulan - < 5 tahuntidakbisaminumataumenetek ?
2.4        Apakahbayi< 2 bulankurangbisaminumataumenetek ?
2.5        Apakahanakdemam? BerapaLama ?
Apakahanakkejang ?
PERAWAT
5
Petugas mencuci tangan dan persetujuan tindakan dan memakai sarung tangan
PERAWAT
6
Petugas melakukan pemeriksaan, melihatdan mendengarkan:
4.1        Adakahnafascepat
4.2        Apakahterlihattarikandinding dada bagianbawahkedalam ( TDDK)
4.3        Apakahterdengarstidor ?
4.4        Apakahterdengarwheezing ?Apakahberulang ?
4.5        Apakahterlihatkesadaranmenurun?
4.6        Apakahterabademam /terlaludingin ?
Adakahtandagiziburuk ?
PERAWAT
7
Tentukan Ada Tidaknya Tanda Bahaya
5.1         Tanda dan bahaya umur 2 bulan – 5 tahun.
Tidak bias minum,kejang,kesadaran menurun,stidor,gizi buruk,anak yang mempunyai salah satu tanda bahaya harus segera di rujuk kerumah sakit.
5.2         Tanda Bahaya Umur Kurang 2 Bulan.
Kurang bias minum, kejang, kesadaranmenurun, stidor, wheezing ,demam atau dingin .Anak yang mempunyai Salah satu tanda bahaya harus segera dirujuk kerumah sakit.
PERAWAT
8
Mengklasifikasi penyakit:
6.1        Batuk bukan pneumonia
6.2        Pneumonia
Pneumonia Berat
PERAWAT
9
Petugas mempersilahkan pelanggan ke Ruang Obat.
Obat yang dapat dipakai adalah paracetamol 3 – 4 x 500mg ( 10 – 15 mg/kgBB/ 3-4 kali dalam 24 jam), amoxilin 4 x 500 mg ( 10 – 15 mg/kgBB/ 24 jam), cotrimoxazole 2 x 960 mg ( 15 – 18 mg/kgBB/ 12 jam), salbutamol 3 x 2-4 mg, aminophilin 3 x 200 mg ( 2 – 7 mg/ kgBB/ 6-8 jam), dextromethorphan 3 x 10 mg, chloperheniraminmaletae 3 x 4 mg (0.35 mg/kgBB/ 24 jam) dangliserilguiakolat 3 x 100 mg, cevadroxile 4 x 500 mg ( 10 – 15 mg/kgBB/ 24 jam) dan ciprofloxacin 2 x 500 mg ( 20 – 30 mg/kgBB/ 24 jam)
PERAWAT
10
Apabila pelanggantidak memerlukan obat, petugas mencatat kedalam kartu Rekam Medis Pelanggan dan buku register harian RPU, dan proses selesai.
PERAWAT

8.      DIAGRAM ALIR
9.      REFERENSI
9.1       PedomanPenatalaksanaanPnemoniaBalita .KementrianKesehatanRepublik Indonesia DirektoratJendralPengendalianPenyakit Dan PenyehatanLingkungan,Tahun 2010.
9.1       Standart puskesmas bidang bina pelayanan kesehatan, Dinkes Provinsi Jatim, 2013
9.2       ISO 9001:2008 klausal 7.5.1 tentang pengadaan produksi dan penyediaan jasa
10.    DOKUMEN TERKAIT.
10.1     Rekam Medis pelanggan
10.2     Register HarianRPU
10.3     Formulir Rujukan
10.4     Kertas Resep
10.5     Form Inform consent
11.    RUANG TERKAIT
11.1     Ruang PemeriksaanUmum
11.2     Ruang Farmasi
11.3     Rumah sakit rujukan

SOP PENATALAKSANAAN PNEUMONIA BALITA Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment